Perkiraan
Business Cycle
Para
ahli ekonomi telah mengembangkan alat / tools
untuk melakukan peramalan (forcasting)
terkait siklus usaha (business cycle).
Peramalan yg tepat akan kondisi perekonomian dimasa yg akan datang terutama
terkait dengan business cycle dapat
membantu pemerintah/penentu kebijakan untuk menyiapkan kebijakan ekonomi yang tepat dalam meredam dampak negatif business cycle dan mempercepat recovery dari resesi bahkan depresi.
Teori
Real Business Cycle
Teori
Real Business Cycle memberi
kontribusi penting dalam ilmu ekonomi dengan memberi sudut pandang baru yang
berbeda dalam mengkaji fluktuasi jangka pendek dari output dan kesempatan kerja
(employment) yang dijelaskan dengan
menggunakan substitusi tenaga kerja antar waktu. Dalam teori ini, fluktuasi
dianggap sebagai perubahan dalam tingkat output alami atau keseimbangan dengan
tetap mempertahankan model klasik sebagai acuan. Teori ini mengasumsikan bahwa
harga dan upah adalah fleksibel, bahkan dalam jangka pendek. Dengan asumsi complete price flexibility, teori ini
menganut classical dichotomy dimana
variabel-variabel nominal seperti pergerakan uang dan tingkat harga tidak
mempengaruhi variabel-variabel di sektor riil seperti output dan pengangguran (Mankiw, 2000).
Teori
ini menyatakan bahwa pergerakan di sektor riil disebabkan oleh faktor alami di
sektor ini sendiri. Seperti terjadinya technological
shock yang membuat produktivitas meningkat yang kemudian berakhir pada
perekonomian yang semakin meningkat. Dengan kata lain, semua fluktuasi di
sektor riil seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat konsumsi
dan investasi merupakan hasil reaksi dari individu-individu terhadap perubahan
dalam perekonomian.
Selama
resesi/kemunduran teknologi dan output,
insentif untuk bekerja menurun karena teknologi produksi menurun. Asumsi lain
yang juga penting dalam teori ini adalah netralitas uang dalam perekonomian.
Hal ini berlaku juga untuk jangka pendek, dimana kebijakan moneter tidak akan
mempengaruhi variabel-variabel riil, seperti output dan kesempatan kerja.
Teori
Business Cycle Keynesian
Para
pengkritik teori Real Business Cycle
umumnya berasal dari penganut aliran Keynesian. Banyak dari mereka percaya
bahwa fluktuasi output dan kesempatan kerja dalam jangka pendek disebabkan oleh
terjadinya fluktuasi dalam permintaan agregat akibat lambatnya upah dan harga
menyesuaikan dengan kondisi ekonomi yang sedang berubah. Dengan kata lain teori
ini percaya bahwa upah dan harga bersifat kaku/sulit berubah, sehingga peranan
pemerintah dalam kebijakan fiskal dan moneter sangat diperlukan untuk
menstabilkan perekonomian. Karena teori ini dibangun diatas model permintaan
agregat dan penawaran agregat tradisional, maka dalam teori ini dikatakan bahwa
perubahan harga dari biaya sekecil apapun akan memiliki dampak makro ekonomi
yang besar karena adanya eksternalitas permintaan agregat. Teori ini telah
memasukkan guncangan pada sisi penawaran, ketidakstabilan moneter dengan
guncangan terhadap permintaan uang dalam modelnya (Mankiw, 2000).
Teori
Keynesian menekankan pada pentingnya ketidakstabilan agregat sebagai penyebab
terjadinya fluktuasi makro ekonomi.
Teori
Business Cycle Moneter
Teori
business cycle moneter menekankan
pada pentingnya guncangan permintaan, khususnya terhadap fluktuasi ekonomi,
tetapi hanya dalam jangka pendek. Dalam business
cycle moneter dan Keynesian, uang mempengaruhi output sedangkan teori real
business cycle menyatakan bahwa output
mempengaruhi uang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar