Minggu, 14 Januari 2018

Arus Modal

Motif Arus modal internasional dari kedua jenis investasi ini adalah:
1.Investasi fortopolio
a.Mencari return yang lebih tinggi, yaitu sesuai dengan teori H-O, suatu negara akan membeli saham  atau obligasi dari perusahaan yang berada di negara lain yang memberikan pengembalian tertinggi

b.Difersifikasi resiko, hal ini sesuai dengan portfolio theory, yang menyatakan bahwa investasi di berbagai negara akan menghasilkan return  tertentu dengan resiko yang lebih kecil,ataureturn yang lebih tinggi dapat dihasilkan dengan risiko tertentu.

2.Investasi asing langsung
a.mendapatkan return yang lebih tinggi melalui  
 (1) tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi; 
 (2) perpajakan yang lebih menguntungkan; dan 
 (3) infrastruktur yang lebih baik

b.Difersifikasi risiko

c.Dapat melakukan direct control, 
melalui (1) ekspansi vertikal yaitu pendirian cabang diluar negeri  untuk menghasilkan input bagi perusahaan induk, misalnya perusahaan minyak  mendirikan cabang diluar negeri dimana terdapat sumber minyak yang kemudian diproses lebih lanjut di perusahaan induk; dan (2) ekspansi horizontal yaitu mendirikan cabang diluar negeri dengan melakukan kegiatan yang hampir sama dengan perusahaan induk

d.Untuk menghindari tariff dan nontariff  yang dibebankan kepada impor dan sekaligus memanfaatkan berbagai insentif dalam bentuk subsidi yang diberikan pemerintah lokal untuk mendorong foreign direct investment tersebut.

Biasanya untuk mengurangi dampak negatif (biasanya monopoli atu oligopoli) dari perusahaan multinasional, banyak negara  membuat ketentuan agar investasi  asing dipadu dengan dana dari dalam negeri dalam bentuk perusahaan patungan (joint venture). Manfaat yang dapat diperoleh dari joint  venture diantaranya adalah alih teknologi, pengalaman berusaha, relasi usaha dan mengurangi resiko ketidakpastian usaha

FOREIGN DIRECT INVESTMENT


Investasi Asing Langsung( Foreign Direct Investment)
Investasi asing langsung (FDI) atau investasi asing mengacu pada arus masuk bersih investasi untuk memperoleh suatu kepentingan manajemen abadi (10 persen atau lebih dari saham voting) dalam suatu operasi perusahaan dalam suatu perekonomian selain investor.  Ini adalah jumlah modal, reinvestasi pendapatan, modal jangka panjang lainnya, dan modal jangka pendek seperti yang disajikan dalam neraca pembayaran.  Ini biasanya melibatkan partisipasi dalam manajemen , joint-venture , alih teknologi dan keahlian .  Ada dua jenis FDI: asing langsung ke dalam investasi langsung dan investasi asing ke luar, sehingga arus masukFDI bersih (positif atau negatif) dan "saham investasi langsung asing", yaitu jumlah kumulatif untuk suatu periode tertentu. investasi langsung tidak termasuk investasi melalui pembelian saham .  FDI adalah salah satu contoh dari gerakan faktor internasional

Pembangunan ekonomi

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara

Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.
·         Pembangunan sebagai suatu proses
Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwapembangunan merupakan suatu tahap yang harus dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.
·         Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita
Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasiaktif dalam proses pembangunan. Hal ini dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat.
·         Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang

Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa pendapatan perkapita harus mengalami kenaikanterus menerus. Misalnya, suatu negara terjadi musibah bencana alam ataupunkekacauan politik, maka mengakibatkan perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran. Namun, kondisi tersebut hanyalah bersifat sementara yang terpenting bagi negara tersebut kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.

Minggu, 07 Januari 2018

Perkiraan Business Cycle

Perkiraan Business Cycle
Para ahli ekonomi telah mengembangkan alat / tools untuk melakukan peramalan (forcasting) terkait siklus usaha (business cycle). Peramalan yg tepat akan kondisi perekonomian dimasa yg akan datang terutama terkait dengan business cycle dapat membantu pemerintah/penentu kebijakan untuk menyiapkan kebijakan ekonomi yang  tepat dalam meredam dampak negatif business cycle dan mempercepat recovery dari resesi bahkan  depresi.

Teori Real Business Cycle
Teori Real Business Cycle memberi kontribusi penting dalam ilmu ekonomi dengan memberi sudut pandang baru yang berbeda dalam mengkaji fluktuasi jangka pendek dari output dan kesempatan kerja (employment) yang dijelaskan dengan menggunakan substitusi tenaga kerja antar waktu. Dalam teori ini, fluktuasi dianggap sebagai perubahan dalam tingkat output alami atau keseimbangan dengan tetap mempertahankan model klasik sebagai acuan. Teori ini mengasumsikan bahwa harga dan upah adalah fleksibel, bahkan dalam jangka pendek. Dengan asumsi complete price flexibility, teori ini menganut classical dichotomy dimana variabel-variabel nominal seperti pergerakan uang dan tingkat harga tidak mempengaruhi variabel-variabel di sektor riil seperti output dan pengangguran (Mankiw, 2000).

Teori ini menyatakan bahwa pergerakan di sektor riil disebabkan oleh faktor alami di sektor ini sendiri. Seperti terjadinya technological shock yang membuat produktivitas meningkat yang kemudian berakhir pada perekonomian yang semakin meningkat. Dengan kata lain, semua fluktuasi di sektor riil seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat konsumsi dan investasi merupakan hasil reaksi dari individu-individu terhadap perubahan dalam perekonomian.

Selama resesi/kemunduran teknologi dan output, insentif untuk bekerja menurun karena teknologi produksi menurun. Asumsi lain yang juga penting dalam teori ini adalah netralitas uang dalam perekonomian. Hal ini berlaku juga untuk jangka pendek, dimana kebijakan moneter tidak akan mempengaruhi variabel-variabel riil, seperti output dan kesempatan kerja.

Teori Business Cycle Keynesian
Para pengkritik teori Real Business Cycle umumnya berasal dari penganut aliran Keynesian. Banyak dari mereka percaya bahwa fluktuasi output dan kesempatan kerja dalam jangka pendek disebabkan oleh terjadinya fluktuasi dalam permintaan agregat akibat lambatnya upah dan harga menyesuaikan dengan kondisi ekonomi yang sedang berubah. Dengan kata lain teori ini percaya bahwa upah dan harga bersifat kaku/sulit berubah, sehingga peranan pemerintah dalam kebijakan fiskal dan moneter sangat diperlukan untuk menstabilkan perekonomian. Karena teori ini dibangun diatas model permintaan agregat dan penawaran agregat tradisional, maka dalam teori ini dikatakan bahwa perubahan harga dari biaya sekecil apapun akan memiliki dampak makro ekonomi yang besar karena adanya eksternalitas permintaan agregat. Teori ini telah memasukkan guncangan pada sisi penawaran, ketidakstabilan moneter dengan guncangan terhadap permintaan uang dalam modelnya (Mankiw, 2000).

Teori Keynesian menekankan pada pentingnya ketidakstabilan agregat sebagai penyebab terjadinya fluktuasi makro ekonomi.


Teori Business Cycle Moneter
Teori business cycle moneter menekankan pada pentingnya guncangan permintaan, khususnya terhadap fluktuasi ekonomi, tetapi hanya dalam jangka pendek. Dalam business cycle moneter dan Keynesian, uang mempengaruhi output sedangkan teori real business cycle menyatakan bahwa output mempengaruhi uang.


Fakta dan Fenomena dari Fluktuasi Bisnis



2.1       Fakta dan Fenomena dari Fluktuasi Bisnis
Fluktuasi ekonomi adalah kenaikan dan penurunan aktivitas ekonomi secara relatif dibandingkan dengan tren pertumbuhan jangka panjang dari ekonomi. Fluktuasi ini atau business cycle (siklus bisnis), bervariasi dalam intensitas dan jangka waktunya. Kenaikan dan penurunan biasanya meliputi negara dan bahkan dunia, dan mempengaruhi seluruh dimensi dari kegiatan ekonomi, tidak hanya tingkat pengangguran dan produksi.

Ekspansi suatu keadaan di mana penyehatan perekonomian telah terjadi dari kondisi sebelumnya, yaitu resesi atau bahkan depresi. Tahap ini ditandai dengan meningkatnya kesempatan kerja, meningkatnya pendapatan, dan pengeluaran konsumsi masyarakat. Sektor perusahaan mengalami kenaikan produksi barang dan jasa, kenaikan penjualan, dan laba perusahaan. Iklim investasi berubah dari pesimisme menjadi optimisme, karena permintaan konsumen mengalami kenaikan produksi barang dan jasa juga mengalami kenaikan. Sehingga terjadi kenaikan kapasitas produksi dan pengurangan pengangguran tenaga kerja.

Bagian puncak dari siklus bisnis menunjukkan tingkat pemanfaatan kapasitas perekonomian yang tinggi baik untuk faktor produksi tenaga kerja maupun bahan mentah untuk kegitan produksi barang-barang. Pada titik ini terjadi beberapa persoalan antara lain: kenaikan output perekonomian akan terjadi dengan peningkatan investasi. Kenaikan investasi ini akan menimbulkan kenaikan harga dari faktor-faktor produksi. Selanjutnya kenaikan harga faktor produksi menjadi penyebab kenaikan harga-harga umum. Pada titik ini kenaikan output perekonomian diikuti oleh kenaikan tingkat inflasi. Tiga Faktor Utama Mengenai Fluktuasi Ekonomi :
·                     Fluktuasi dalam perekonomian sifatnya tidak teratur dan tidak dapat diramalkan
·                     Kebanyakan besaran ekonomi makro berflukturasi bersama-sama
·                     Saat hasil produksi turun, tingkat pengangguran naik

2.1.1    Flukturasi Ekonomi Jangka Pendek
A. Model dasar dari fluktuasi ekonomi
Model fluktuasi ekonomi jangka pendek terfokus pada perilaku dua variabel. Variabel pertama adalah hasil perekonomian dalam bentuk barang dan jasa, sebagaimana diukur oleh PDB riil. Variabel kedua adalah tingkat harga keseluruhan, yang diukur oleh indeks harga konsumen atau deflator PDB. Kita menganalisis fluktuasi-fluktuasi dalam perekonomian secara keseluruhan dengan model permintaan dan penawaran agregat.

B. Kurva Permintaan Agregat
Kurva permintaan agregat adalah total permintaan untuk barang dan jasa dalam perekonomian. Kurva permintaan agregat (AD) adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan negatif antara output agregat dan tingkat harga. Kebijakan moneter (Ms). Kurva permintaan agregat miring ke bawah. Artinya, jika hal lain tetap sama, penurunan tingkat harga keseluruhan dalam perekonomian (misal dari P1 ke P2) cenderung meningkatkan jumlah barang dan jasa yang diminta (dari Y1 ke Y2).



KURVA PERMINTAAN AGREGAT

Terdapat 3 alasan berkaitan dengan hubungan negatif kurva permintaan agregat tersebut yaitu:
·         Tingkat harga dan konsumsi : Efek kekayaan. Penurunan tingkat harga membuat konsumen merasa lebih kaya, yang kemudian akan terdorong untuk lebih banyak membelanjakan uangnya. Peningkatan pengeluaran konsumen berarti juga peningkatan jumlah barang dan jasa yang diminta.
·         Tingkat harga dan investasi : Efek suku bunga. Tingkat harga yang lebih rendah menurunkan suku bunga, yang akan mendorong pembelanjaan barang-barang investasi dan meningkatkan jumlah barang dan jasa yang diminta.
·         Tingkat harga dan ekspor neto : Efek nilai tukar. Jatuhnya tingkat harga di AS menyebabkan jatuhnya suku bunga di negara tersebut, terdepresiasinya nilai tukar riil yang kemudian mendorong ekspor neto AS dan meningkatkan jumlah permintaan barang dan jasa.

C. Pergeseran Kurva Permintaan Agregat
1.      Pergeseran yang berasal dari konsumsi: peristiwa yang membuat konsumen mengeluarkan uang lebih banyak pada tingkat harga tertentu (pemotongan pajak, meledaknya pasar saham) menggeser kurva permintaan agregat ke kanan. Peristiwa yang menyebabkan konsumen mengurangi pengeluarannya pada tingkat harga tertentu (kenaikan pajak, kelesuan pasar saham) menggeser kurva permintaan agregat ke kiri.
2.      Pergeseran yang berasal dari investasi: Peristiwa yang menyebabka perusahan melakukan lebih banyak investasi pada tingkat harga tertentu (optimisme mengenai masa depan, penurunan suku bunga akibat kenaikan jumlah uang yang beredar) menggeser kurva permintaan agregat ke kanan. Peristiwa yang menyebkan perusahaan mengurangi investasinya pada tingkat harga tertentu dan menggeser kurva ke kiri.
3.      Pergeseran yang berasal dari pembelanjaan pemerintah: Peningkatan pembelanjaan pemerintah untuk barang dan jasa (pengeluaran lebih besar untuk pembanguna jalan raya atau untuk pertahanan) menggeser kurva permintaan agregat ke kanan. Penurunan jumlah pembelanjaan pemerintah untuk barang dan jasa menggeser kurva ke kiri.
4.      Pergeseran yang berasal dari ekspor neto: Peristiwa yang meningkatkan pengeluaran atas ekspor neto pada tingkat harga tertentu (terjadinya ledakan di pasar luar negeri, depresiasi nilai tukar) menggeser kurva permintaan agregat ke kanan. Peristiwa yang mengurangi pengeluaran atas ekspor neto pada tingkat harga tertentu menggeser kurva ke kiri.

D. Kurva Penawaran Agregat
Kurva penawaran agregat menyatakan jumlah keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi serta dijual pada setiap tingkat harga oleh berbagai perusahan. Tidak seperti kurva permintaan agregat yang selalu miring ke bawah, kurva penawaran agregat memperlihatkan suatu hubungan yang sangat bergantung pada periodenya.

Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek
Dalam jangka pendek kurva penawaran agregat mempunyai arah yang positif. Pada output yang rendah, kurva berbentuk datar. Pada kapasitas perekonomian yang lebih besar bentuk kurva menjadi cenderung vertikal. Para ahli ilmu ekonomi makro, fokus pada apakah ekonomi beroperasi pada kapasitas penuh (full-employment), yaitu suatu kondisi di mana seluruh sumber ekonomi telah dimanfaatkan secara optimal.


Kurva penawaran agregat jangka pendek miring ke atas:
1.      Teori kekakuan upah: Penurunan tingkat harga yang tidak terduga akan meningkatkan upah riil, menyebabkan perusahaan mempekerjakan lebih sedikit pekerja dan memproduksi jumlah barang dan jasa yang lebih sedikit.
2.      Teori kekakuan harga: Penurunan tingkat harga yang tidak terduga membuat perusahaan mengenakan harga yang lebih tinggi dari yang dikehendaki, menekan penjualan dan mendorong perusahaan untuk mengurangi produksi.
3.      Teori kesalahan persepsi: penurunan tingkat harga menimbulkan anggapan pada produsen bahwa harga relatif produk mereka telah menurun, sehingga mendorong mereka untuk mengurangi produksi.

Kurva penawaran agregat jangka pendek dapat bergeser berasal dari:
1.      Tenaga kerja
2.      Modal
3.      Sumber Daya Alam
4.      Teknologi
5.      Tingkat harga yang diharapkan

Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang

Dalam jangka panjang, kurva penawaran agregat berbentuk vertikal, sementara dalam jangka pendek, kurva penawaran agregat miring ke atas. Perubahan biaya yang lebih lambat dibanding perubahan harga dalam jangka pendek menghasilkan bentuk kurva penawaran agregat yang naik ke arah kanan. Jika biaya dan tingkat harga bergerak bersama di dalam jangka panjang maka kurva penawaran agregat  berbentuk vertikal (LRAS).

Pronoun dalam Soal TOEFL